Melintasi Gelombang: Cerita Tak Terlupakan di Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2023

Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2023 merupakan sebuah ajang bergengsi di Indonesia di mana seluruh universitas di negeri ini berkompetisi untuk meraih gelar juara dengan inovasi di bidang ilmu perkapalan. Meskipun saya bukan mahasiswa Teknik Perkapalan, saya sangat bersemangat untuk turut serta dalam kontes ini. Tugas saya adalah membuat poster dan membantu dokumentasi dalam proses pembuatan kapal, yang kemudian akan dilampirkan dalam berkas seleksi wilayah. Tidak disangka, tim saya ternyata berhasil masuk sebagai finalis. Bukan hanya satu tim, melainkan tiga tim dengan total sekitar 16 mahasiswa yang berangkat. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur menjadi tuan rumah kontes kali ini.

Foto bersama

Kami tiba di Surabaya dengan semangat tinggi, namun sayangnya kami mengalami musibah pada kapal yang akan kami lomba kan. Terjadi kerusakan pada badan kapal, namun kami segera berupaya memperbaikinya di hotel sebelum dibawa ke lokasi kontes keesokan harinya.

Pagi harinya, tim saya yang bernama Fuel Engine Remote Controller mendapatkan giliran pertama untuk menguji kapal sebelum perlombaan dimulai besok. Kami berangkat menuju lokasi dan tiba di sana. Kami menunggu giliran dengan penuh antusiasme sambil bertemu dengan kapal-kapal dari universitas lain yang juga berpartisipasi dalam kontes ini. Setelah menguji kapal, panitia meminta tim kami untuk berpindah ke Giri Loka, sebuah gedung serbaguna di UPNV JATIM, karena acara pembukaan akan segera dimulai. Saya bersiap-siap mengambil posisi untuk dokumentasi.

Hari berikutnya, perlombaan dimulai bagi tim kami. Sebelumnya, saya yang mengambil nomor urut, dan tim kami mendapatkan nomor urut terakhir dari tim lain. Tim kami merasa senang dengan hal ini. Namun, saya menyadari bahwa ada banyak hal yang masih belum saya kuasai dalam bagian perkapalan. Meskipun tim kami menghadapi beberapa kendala, masih ada tim lain dari universitas kami yang berlomba dengan semangat.

Tim ERC (Electronic Remote Controller) dan ASSD (Autonomous Semi Submarine Drone) juga berpartisipasi setelah giliran tim kami. Di lapangan, kami menghadapi banyak rintangan, mulai dari kelakuan kru tim universitas lain yang mencoba mencuri perhatian hingga adanya kecurangan dari juri. Pada malam puncak, kami merasakan kekecewaan yang mendalam saat foto bersama kami dihentikan pencahayaannya.

Dokumentasi malam puncak

Setelah hari perlombaan ini berakhir, kami pindah penginapan dari hotel ke kos-kosan karena diberikan beberapa hari waktu luang untuk berjalan-jalan. Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan teman-teman daring saya di Surabaya. Saya merasa sangat senang dapat menjelajahi kota bersama mereka, setelah biasanya hanya berinteraksi melalui platform Discord.

Sebagai akhir dari cerita pengalaman di Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional, saya merasa bangga dan bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk berpartisipasi dalam kontes tersebut. Meskipun kami menghadapi tantangan dan kekecewaan di sepanjang perjalanan, pengalaman ini telah memberi kami pelajaran berharga tentang kerja sama tim, ketekunan, dan semangat pantang menyerah. Kami meninggalkan Surabaya dengan kenangan yang tak terlupakan dan tekad yang lebih kuat untuk terus belajar dan berkembang di bidang perkapalan. Siapa tahu, suatu hari nanti, kami dapat kembali berpartisipasi dan meraih keberhasilan yang lebih gemilang. Pengalaman ini akan selalu menjadi sumber inspirasi bagi kami untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi di masa depan.

Komentar